Rabu, 07 Mei 2014

Perlambatan Uang Beredar Berlanjut

Tren perlambatan jumlah uang beredar terus berlanjut. Kondisi ini terjadi karena lesunya kredit sebagai implikasi dari kebijakan moneter ketat Bank Indonesia (BI).

Sesuai data perkembangan uang beredar yang dipublikasikan BI, Selasa (6/5/2014), jumlah uang beredar pada Maret 2014 sebesar Rp3.656,4 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 10% secara tahunan, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Februari 2014 sebesar 10,9% (yoy).

Melambatnya perkembangan uang beredar terutama dipengaruhi melambatnya pertumbuhan M1 berupa uang kartal dan giro rupiah dan M2 berupa dana pihak ketiga yang terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan, baik rupiah maupun valas, serta simpanan giro valas. Pertumbuhan komponen M1 tercatat menurun dari 6,1% (yoy) pada Februari menjadi 5,4% (yoy) pada Maret.

Selain itu, penyaluran kredit perbankan hingga akhir Maret tercatat Rp3.334,9 triliun, naik 19,1%. Ini menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang mencapai 19,9% secara tahunan.

Perlambatan penyaluran kredit terutama terjadi untuk jenis penggunaan modal kerja yang tercatat Rp1.581,9 triliun, tumbuh 16,3% yoy. Laju penyaluran kredit turun dibanding Februari sebesar 17,1% yoy.

"Secara sektoral perlambatan kredit modal kerja terutama dipengaruhi penyaluran kepada sektor perdagangan, hotel, restoran," sebut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Selasa (6/5/2014).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar